Hari ini saya mencoba membaca tentang teori belajar neurosains. Neurosains merupakan sebuah rujukan yang dipakai oleh para pakar pendidikan Islam. Neurosains menemukan bahwa seluruh potensi anak didik bertumpu pada otaknya (Salamah Eka Susanti, 2021). Sangat menarik, artikel yang ditulis Salamah Eka Susanti tentang Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains dengan tujuan to describe the importance of neuroscience approach for early childhood in the learning process. Di dalam artikel dituliskan bahwa Sejak dipublikasikannya teori tentang neurosains, khususnya fakta mengenai perkembangan otak anak, terlebih lagi temuan di bidang neurosains telah mengantarkan para psikolog sampai pada sebuah kesimpulan bahwa usia dini merupakan usia emas (golden ages).
Membaca artikel ini mengingatkan saya pada sebuah keinginan yang dulu pernah saya usahakan namun belum berhasil, yaitu mendirikan lembaga pendidikan PAUD-TK. Ada beberapa langkah yang sudah saya tempuh dalam mewujudkan keinginan tersebut, di antaranya bertukar pikiran dengan rekan, berkonsultasi dengan Kepala RA, Guru Ra, dan meminta izin tempat pada Pengasuh Pondok Pesantren, berkonsultasi dengan Pamong dusun. Akan tetapi langkah tersebut belum cukup untuk mewujudkan keinginan karena kendala tempat, guru, dan pendanaan. Mungkin suatu saat keinginan itu terwujud, tentunya atas ridha Allah S.WT.
Mengapa membangun lembaga PAUD-TK penting? Hal itu setidaknya karena beberapa alasan. Alasan pertama adalah karena alasan pribadi, saya memiliki tiga anak usia PAUD-TK, dengan kesibukan bekerja yang jauh dari rumah, mendirikan PAUD-TK menjadi salah satu opsi di samping memasukkan ke PAUD-TK yang sudah ada namun jaraknya cukup jauh dari rumah, tentunya harus ada yang antar jemput. Alasan kedua adalah di Desa saya belum ada PAUD, baru ada TK dan RA, yang agak jauh jaraknya dari rumah. Alasan ketiga, banyak anak usia dini yang berada di rumah, diasuh oleh ibu-ibu yang kebanyakan ibu rumah tangga. Alasan keempat memajukan pendidikan di Desa dengan mendirikan lembaga pendidikan PAUD-TK. Alasan ke keempat adalah ingin mengintegrasikan pembelajaran sosial-emosional, fisik-motorik, moral-spiritual dipadu dengan kesehatan jasmani. Beberapa alasan lain yang relevan, namun tidak saya tuliskan.