Salah satu tugas CGP adalah belajar meningkatkan kompetensi dalam mengembangkan diri dan orang lain. Dalam kegiatan meningkatkan kompetensi diri CGP diharapkan menunjukkan praktik pengembangan diri didasari kesadaran dan kemauan pribadi (self-regulated learning), yaitu dengan cara meminta rekan sesama guru untuk melihat praktik CGP mengajar. Pada hari Senin, 1 November 2021, CGP meminta rekan sejawat untuk ikut bergabung dalam kegiatan pembelajaran di kelas VI. CGP juga meminta masukan atau saran dari rekan sejawat untuk rencana peningkatan praktik mengajar.
Ikhtiar bergerak bersama mewujudkan "Insan Berakhlak Mulia, Cerdas, Cinta Tanah air, Berwawasan Global, dan Berbudaya"
Sunday, 31 October 2021
Belajar Meningkatkan Kompetensi CGP
PENGISIAN ISNTRUMEN KUISIONER CGP PENDAMPINGAN KE-3
Hari Sabtu, 30 Oktober 2021, CGP melaksanakan kegiatan pendampingan ke-3 oleh Pendamping Praktik (PP). Dalam kegiatan tersebut salah satunya diisi pengisian instrumen Lembar Umpan Balik Kepala Sekolah Komppetensi Guru Penggerak, Guru/Rekan Sejawat, dan Murid.
Friday, 29 October 2021
BUDAYA POSITIF
Kiranya Sebagian besar dari kita akan menghubungkan kata disiplin dengan tata tertib, teratur, dan kepatuhan pada peraturan. Kata “disiplin” juga sering dihubungkan dengan hukuman, padahal hal itu berbeda, karena belajar tentang disiplin positif tidak harus dengan memberi hukuman, justru itu merupakan salah satu alternatif terakhir bahkan jika perlu tidak digunakan sama sekali.
Seorang murid yang memiliki disiplin diri berarti mereka bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya karena mereka mendasarkan tindakan mereka pada nilai-nilai kebajikan universal.
Budaya Positif
Budaya positif perlu diciptakan di kelas dan sekolah. Budaya positif memerlukan disiplin diri dari warga kelas dan sekolah. Budaya positif dapat diwujudkan di antaranya dengan pembentukan keyakinan kelas, posisi kontrol guru yang positif, dan menerapkan segitiga restitusi. Melalui budaya positif terwujud pembelajaran yang kondusif, berkualitas, dan berpihak pada murid. Banyak contoh budaya yang bisa diterapkan oleh murid-murid baik di rumah maupun sekolah. Di sekolah bisa dengan menerapkan 3S TOMAT (senyum salam sapa tolong maaf dan terima kasih). DI rumah murid-murid bisa literasi dengan membaca buku atau dari media yang disiapkan guru sesuai tema.
Tujuan dari disiplin positif murid adalah disiplin diri dengan menanamkan motivasi pada murid-murid, yaitu untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Ketika murid-murid memiliki motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah. Murid-murid akan tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang murid-murid hargai.
Pembentukan Keyakinan Kelas:
Untuk membangun budaya positif dapat dilakukan dengan membuat keyakinan kelas.
- Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’ daripada peraturan, yang lebih rinci dan konkrit.
- Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal.
- Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.
- Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas.
- Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut.
- Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat.
- Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.
Kebutuhan Dasar
Dalam menciptakan budaya positif guru kiranya perlu memahami kebutuhan dasar murid. Seluruh tindakan murid memiliki tujuan tertentu. Semua yang dlakukan adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang murid inginkan. Ketika murid mendapatkan apa yang mereka inginkan, sebetulnya saat itu mereka sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar murid, yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), cinta dan kasih sayang (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan kekuasaan (power). Ketika seorang murid melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan, hal itu sebenarnya dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Posisi Kontrol
Ada 5 posisi kontrol yang dapat diterapkan seorang guru, dalam melakukan kontrol. Kelima posisi kontrol guna menciptakan budaya positif. Posisi kontrol tersebut adalah Penghukum, Pembuat Orang Merasa Bersalah, Teman, Monitor (Pemantau) dan Manajer. Posisi kontrol yang seyogianya diterapkan adalah teman, pemantau, dan manajer.
Segitiga Restitusi
Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai. Sebelumnya kita telah belajar tentang teori kontrol bahwa pada dasarnya, kita memiliki motivasi intrinsik.
Proses ini meliputi tiga tahap dan setiap tahapnya berdasarkan pada prinsip penting dari Teori Kontrol, yaitu Langkah Teori Kontrol 1 Menstabilkan Identitas Stabilize the Identity Kita semua akan melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan 2 Validasi Tindakan yang Salah Validate the Misbehaviour Semua perilaku memiliki alasan 3 Menanyakan Keyakinan Seek the Belief Kita semua memiliki motivasi internal.
Thursday, 28 October 2021
WAWANCARA TENTANG PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA MURID (TUGAS CGP)
Thursday, 21 October 2021
BELAJAR ASEAN (1) DAN POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
TEMA 4. GLOBALISASI
SUBTEMA 2. GLOBALISASI DAN MANFAATNYA
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Selamat pagi, dan salam sejahtera untuk kita semua.
Bagaimana kabar anak-anak? Apakah anak-anak sehat?
Semoga kita semua sehat walafiat, amin.
Apakah anak anak sudah siap belajar?
Tujuan belajar kita hari ini adalah:
Memahami ASEAN dan manfaatnya
Menyebutkan peran Indonesia dalam ASEAN
Memahami pola pengembangan paragraf teks eksplanasi ilmiah
LEMBAR KERJA SISWA
Untuk selanjutnya ikuti langkah-langkah berikut!
1. Baca dan pahami materi berikut!
Peran Indonesia dalam ASEAN adalah:
1. Bidang Ekonomi : meliputi hubungan dagang, ekspor impor barang, kerjasama energi, pegiriman tenaga kerja, dll
2. Bidang sosial budaya : Meliputi program peningkatan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, penanganan masalah-masalah sosial, pertukaran atau festival kebudayaan, kesenian, film, dan lain sebagainya.
3. Bidang politik: meliputi pengiriman duta dan konsul
Sumber: Cakap tema 4. Globalisasi halaman 22
2. Klik link video berikut!
Baiklah anak-anak hari ini kita sudah belajar tentang ASEAN peran Indoensia manfaat, dsb.
Saya berpesan untuk anak-anak senatiasa rajin belajar dan rajin membaca!
Mari kita menyanyikan lagu Mijil berikut!
Mijil
Poma kaki pada dipun eling
Ing pitutut ingong
Sira uga satriya arane
Kudu antheng jatmika ing budi
Ruruh sarwa wasis
Samubarangipun
Berdoa selesai belajar
Sampai jumpa di pembelajaran berikutnya!
Selamat siang,
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Contoh Hasil Kerja Siswa:
Featured post
Pengertian Rubrik
Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI : Rubrik adalah kepala karangan (ruang tetap) dalam media cetak baik surat kabar maup...
-
1. Urut-urutane mertamu a. Uluk salam, kula nuwun, thotok-thotok lawang b. Mlebu ruang tamu yen sing duwe omah wis ako...
-
Semaken vidio tembang macapat ana ing link iki! Wacanen kanthi patitis! Tulisna ing buku tulismu! Panca Purba lan Panca Gupita Sinau t...
-
Ukara Baku lan Ide/Gagasan Baku Ukara baku ana ing saben alinea/paragraf, mapane ana ing awal utawa akhir alinea. Ing ukara baku ana ...