KONEKSI
ANTAR MATERI MODUL 3.2.
- Pada sesi pembelajaran
kali ini, Anda diberikan tantangan untuk membuat kesimpulan dan juga
koneksi antara semua materi yang telah diberikan dalam modul ini
dengan materi lainnya selama mengikut proses Pelatihan Guru Penggerak.
sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara
faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua
unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan
hubungan yang selaras dan harmonis. Faktor-faktor biotik yang ada dalam
ekosistem sekolah di antaranya adalah: murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/Tenaga
Kependidikan, Pengawas Sekolah, orang tua, masyarakat sekitar sekolah, Selain
faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga
berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis
Aset (PKBA) muncul. Pendekatan tradisional tersebut menempatkan komunitas
sebagai penerima bantuan, dengan demikian dapat menyebabkan anggota komunitas
menjadi tidak berdaya, pasif, dan selalu merasa bergantung dengan pihak lain. Pendekatan
Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) menekankan pada nilai, prinsip dan
cara berpikir mengenai dunia. Pendekatan ini memberikan nilai lebih pada
kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh
komunitas. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat
memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset
tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Pendekatan Pengembangan Komunitas
Berbasis Aset menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk
dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan
potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang
diharapkan akan lebih berkelanjutan.
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis
Aset berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah
komunitas. Selama ini komunitas sibuk pada strategi mencari pemecahan pada
masalah yang sedang dihadapi.
Dalam mengatasi
tantangan pada pendekatan tradisional yang digunakan untuk mengatasi
permasalahan perkotaan, di mana penyedia jasa dan lembaga donor lebih
menekankan pada kebutuhan dan kekurangan yang terdapat pada komunitas,
Kretzmann dan McKnight menunjukkan bahwa aset yang dimiliki oleh komunitas
adalah kunci dari usaha perbaikan kehidupan pada komunitas perkotaan dan
pedesaan .
Model tujuh aset utama
atau disebut sebagai modal utama, yaitu: modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal
finansial, modal politik, modal agama dan modal budaya yang mana ke 7 aset
terssebut saling berkaitan.
Pemimpin pembelajaran
dalam pengelolaan sumber daya dilaksanakan dengan berpijak pada filosofis
pemikiran Ki Hajar Dewantara dimana modal utama yang dimiliki oleh sekolah itu
dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk murid agar mencapai tujuan
pendidikan, yaitu bahagia dan selamat.
- Buatlah kesimpulan
tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam
Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa
mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat
sekitar sekolah.
Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah memimpin
warga sekolah dalam pengelolaan tujuh modal utama yang dimiliki sekolah guna
mencapai visi misi sekolah. Pengetahuan dan pemahaman dapat diimplementasikan
mulai dari sederha dalam pengelolaan sumber daya yang ada di kelas, pro aktid
dan berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sumber daya sekolah dan masyarakat
di sekitar sekolah untuk kemajuan pendidikan para siswa.
- Jelaskan dan berikan
contoh bagaimana hubungannya pengelolaan sumber daya yang
tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih
berkualitas.
Pengelolaan sumber daya yang baik akan menunjang dalam membangun sekolah
sebagai sebuah ekosistem yang di dalamnya siswa mendapat pembelajaran yang
berkualitas berpusat pada siswa. Pembelajaran berkualitas dibutuhkan oleh siswa
untuk tumbuh dan berkembang sesuai kodrat alam dan kodrat zaman agar dapat
bahagia dan sejahtera.
Misalnya: Pengelolaan modal fisik perpustakaan untuk mendukung
peningkatan literasi membca siswa. Siswa yang memiliki kemampuan literasi
membca yang bagus diharapkan dapat mencapai prestasi yang bagus, selain itu
wawasannya akan berkembang dan berguna dalam kehidupan keseharaian siswa baik
di kelas, sekolah, maupun di rumah.Pengelolaan modal agama dan budaya dapat
dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas pembelajaran dengan pengintegrasian
pendidikan berbasis budaya. Hal itu kiranya bagus untuk penanaman budi pekerti
yang baik bagi siswa sesuai filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam modul
satu.
- Berikan beberapa
contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi
lain yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pelatihan
Guru Penggerak.
Materi pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya berkaitan
dengan materi-materi sebelumnya dimana dalam materi sebelumnya sebagai dasar
pijakan dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah untuk
sebesar-besarnya dimanfaatkan dan dikelola dengan baik guna mengantarkan siswa
mencapai tujuan pendidikan sesuai Ki Hajar Dewantara yaitu bahagia dan selamat.
Misalnya untuk pengelolaan modal sosial erat kaitannya dengan modul
nilai dan peran guru penggerak, pendidikan sosial dan emosional. Guru penggerak
sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan dapat mengelola modal sosial dengan
baik, dalam mengoptimalkan modal sosial, guru penggerak perlu menguasai
pendidikan sosial dan emosional seperti kerjasama dengan rekan sejawat.
- Ceritakan
pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti
pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah
di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.
Sebelum mengikuti pelatihan modul ini saya lebih sering menggunakan
pendekatan berbasis masalah. Setelah mengikuti pelatihan modul ini dapat melihat
bahwa Pendekatan Pengembangan Komunitas
Berbasis Aset (PKBA) menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai
sekolah. Pendekatan ini memberikan nilai lebih pada kapasitas, kemampuan,
pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh sekolah. Dengan demikian
pendekatan ini melihat sekolah dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta
membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna
untuk menciptakan warga sekolah yang produktif dalam mencapai visi misi sekolah.
Optimalisasi
Perpustakaan: Program
Gemar Membaca di Perpustakaan untuk Peningkatan Literasi Membaca |
||
TAHAPAN |
Pertanyaan |
Daftar tindakan/ riset/ penyelidikan yang perlu dilakukan
untuk mendapatkan jawaban |
B-uat pertanyaan (Define) ●
Membuat pertanyaan utama yang akan menentukan arah
investigasi kekuatan/potensi/ peluang; ●
Menggalang atau membangun koalisi tim perubahan |
Bagaimana siswa gemar membaca di
perpustakaan? |
Diskusi dengan rekan sejawat agar
siswa gemar membaca di perpustakaan |
A-mbil pelajaran (Discover) ●
Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali
kekuatan/potensi/ peluang lewat investigasi; ●
Menentukan bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh
data, diskusi kelompok kecil/besar, survei individu, multi unsur |
Kegiatan apa saya yang sudah
mendukung peningkatan literasi membaca siswa di perpustakaan? Apa koleksi buku yang disukai
siswa-siswa? Apa saja koleksi buku pengayaan
yang bagus untuk menunjang prestasi belajar? Apa saja koleksi buku fiksi yang
bagus untuk menunjang pendidikan karakter siswa? Apa saja koleksi buku fiski/non
fiksi yang dapat menunjang pendidikan budaya bagi siswa? Situasi bagaimana yang selama ini
telah mendukung peningkatan literasi membaca siswa? |
Melakukan survei sederhana kepada
siswa Melakukan survei buku koleksi yang
sudah ada Mencari referensi penambahan koleksi buku perpustakaan yang
mendukung pendidikan karakter, budaya, dan pengayaan |
G-ali mimpi (Dream) ●
Menyusun deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud; ●
Mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama,
multiunsur (kapan, di mana, siapa saja). |
Bagaimana perasaan siswa jika
literasinya meningkat? Bagaimana perasaan guru jika siswa
gemar membaca di perpustakaan? Apa sumberdaya yang mendukung gemar
membaca di perpustakaan untuk peningkatan literasi membaca siswa? |
Merancang kegiatan yang mendorong
peningkatan gemar membaca di perpustakaan |
J-abarkan rencana (Design) ●
Mengidentifikasi
tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil
sederhana yang dapat dilakukan segera,dan langkah berani/terobosan yang akan
memudahkan keseluruhan pencapaian; ●
Menyusun definisi kesuksesan pencapaian |
Berapa pengaturan waktu untuk
kegiatan membaca diperpustakaan untuk peningkatan liteasi membaca siswa? Apa tindakan-tindakan yang
mendukung gemar membaca di perpustakaan untuk peningkatan literasi membaca
siswa? Bagaimana mengukur kemajuan dan
melanjutkan gemar membca di perpustakaan untuk peningkatan literasi membaca
siswa? Apa langkah paling
sederhana/langkah pertama yang bisa dilakukan? |
Berkonsultasi dengan pimpinan Berkoordinasi dengan rekan sejawat Membuat program kegiatan gemar
membaca di perpustakaan untuk peningkatan literasi membaca Membuat isntrumen pemantaun
kegiatan dan peningkatan literasi membaca Pelaksanaan kegiatan gemar membca
di perpustakaan untuk peningkatan literasi membca siswa Evaluasi kegiatan Menyusun langkah perbaikan dan
tindak lanjut |
A-tur eksekusi (Deliver) ●
Menentukan siapa yang berperan/ dilibatkan dalam
pengambilan keputusan; ●
Mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas
(misal: SOP, knowledge management, monev/refleksi) |
Siapa saja yang akan saya libatkan
dalam mewujudkan gemar membaca di perpustakaan untuk peningkatan literasi
membaca siswa? Kapan usaha peningkatan literasi
membaca siswa dengan gemar membaca di perpustakaan akan dimulai? Siapa yang bisa mengarahkan dan
memantau peningkatan literasi membaca siswa dengan gemar membca di
perpustakaan? |
Melaksanakan koordinasi,
sosialisasi, dan pelaksanaan program Mencari solusi jika terdapat
kendala Melaksanakan tindak lanjut
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program
|
No comments:
Post a Comment