Saturday 2 July 2022

Lingkungan Belajar yang Nyaman

Variabel yang mendukung lingkungan belajar yang nyaman untuk menciptakan belajar murid yang berkualitas.

Tumbuhkan dan tanggung jawab melalu lingkungan belajar. Hukuman tidak menjamin murid sadar dan bertindak tanggung jawab. Mengubah pandangan untuk menciptakan lingkungan belajar menyenangkan. Guru dan semua pihak berperan membantu murid dalam kendala yang dialami untuk belajar dengan baik. Budaya sekolah perlu dikembangkan. Budaya sekolah merupakan pola asumsi-asumsi dasar, nilai, borma, dan keyakinan yang dipegang bersama oleh seluruh warga sekolah. Bertanggung jawab dan saling menghormati adalah nilai dari budaya sekolah. Budaya sekolah dibentuk juga dari menghargai pemikaran dan nilai-nilai dan norma semua warga sekolah. Sebagai guru terus bersama belajar bersama murid menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. 

Visi dan Misi Satuan Pendidikan

 Visi adalah cita cita bersama untuk jangkan waktu tertentu yang dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah

Misi adalah cara cara yang dilakukan sekolah dalam upaya mencapai visi tersebut

Jika kita berpergian visi adalah tujuan tempat, misi adalah cara mencapai tujuan tersebut. Visi menjadi acuan dalam seluruh kegiatan pembelajaran. Semua warga sekolah berkomitmen menerapkan nilai-nilai visi misi dalam kesehariannya. Visi berjangka 4-5 tahun dibuat berdasarkn analisis karakteristik satuan pendidikan dan aspirasi warga sekolah. Analisis lingkungan belajar : pelibatan waga satuan pendidikan, penggunaan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan, pengalokasian waktu yang cukup, pemilihan informasi yang relewan dan menyimpulkan strategi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan visi sebagai berikut. 

Visi berupa gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan, rumusan visi bersifat realistis, kredibel, dan atraktif, mudah dipahami, relatif singkar, ideal, dan fokus.

Misi berupa pernyataan secara jelas apa yang hendak dicapai, berbentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, ada keterkaitan jelas antar indikator vivi, satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi, menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.

Visi misi tidak bertentangan dengan kebijakan kurikulum dari pemerintah yaitu tujuan pendidikan nasional, profil pelajar Pancasila, struktur kurikulum, prinsip pembelajaran dan asesmen, capaian pembelajaran.

.




Pentingnya Kurikulum Berubah?


 

Kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum penting untuk berubah menyesuaikan perkembangan zaman dan kebutuhan murid. Saat ini berbagai isu baru yang menuntut satuan pendidikan untuk menyiapkan kurikulum untuk membantu murid menjawab tantangan perubahan zaman. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zaman. Kurikulum bersifat dinamis, terus diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid sesuai kebutuhan kini dan masa depan. Sekarang referensi tidak hanya buku tapi bisa dari internet yang luas, cita-cita murid kini lebih beragam yang dulu mungkin tidak terbayangkan, perubahan tersebut hanya contoh bahwa dunia terus berubah. Ki Hajar Dewantara maksud pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang stinggi-tingginya sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Dalam merancang kurikulum harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, dan kepentingan murid sebagai rujukan utama. Sejatinya kurikulum dirancang untuk murid diharapkan semua pihak berkolaborasi maksimal guru, orang tua, masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat, dan semua yang bergerak dalam pendidikan harus mengikuti perkembangan kebutuhan murid.. 

Prinsip Pembelajaran Paradigma Baru

 Pembelajaran merupakan implementasi di kelas. Guru merupakan pelaksana kurikulum, guru merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan prinsip berpihak pada murid. 5 prinsip paradigma baru: 1) mempertimbangkan capaian setiap murid; 2) membangun kapasitas murid menjadi pembelajar sepanjang hayat; 3) mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid; 4) menyesuaikan kontek kehidupan murid; 5) mengarah pada masa depan yang berkelanjutan. Melaui lima prinsip paradigma baru pembelajaran guru diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung beragamnya kebutuhan, bakat, minat, dan potensi murid.

Friday 1 July 2022

Mendidik Menyeluruh

 Mendidik menyeluruh memahami gagasan Ki Hajar Dewantara tentang tujuan pendidikan nasional. Pengajaran adalah suatu cara menyampaikan ilmu atau manfaat bagi hidup anak-anak secaa lahir maupun batin. Pengajaran merupakan salah satu bagian dari pendidikan. Pendidikan tempat menaburkan benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat sebagai media tumbuhnya peradaban. Pendidikan adalah tuntunan, menuntun segala kodrat yang ada pada murid baik sebagai manusia maupun masayarakat. pendidik dapat menuntun dengan segala daya upaya untuk memperbaiki perilaku murid. Ikhtiar terbaik guru sesuai dengan potensi murid. Pendidikan meliputi keteremapilan berpikir dan mengembangkan kecerdasan batin. Ilmu dan pengetahuan diperlukan sebagai bagian pendidikan, pendidikan intelektual dibangun setinggi-tingginya sesuai konteks pendidikan nasional. setiap murid memerlukan tuntunan guru untuk semakin baik adabnya dan kecerdasan yang luas agar terhindar dari pengaruh yang melemahkan. Guru menjaga dan membangun lingkungan yang kondusif. Diibaratkan garis dasar dan garis keadaan yang tarik menarik dan mempengaruhi, potensi dan kesempatan murid untuk berkembang saling berhubungan Buah dari tuntunan adalah berkembangnya akal budi murid yang mendorong kebudayaan. Budaya luhur bangsa ditumbuhkan pada murid. Kebudayaan bangsa akan semakin kuat dan membantu murid dalam kehidupannya.


Pendidikan selama satu abad. Cita cita sistem pendidikan nasional. Metode pengajaran kolonial Belanda dengan perintah dan sanksi. Sistem penilaian atau penghargaan berorientasi kognitif dengan cenderung penilaian sumatif. Jika tidak bisa dalam penilaian sumatif maka dianggap gagal. Sistem pendidikan zaman Belanda bersifat deskriminatif. Ki Hajar Dewantara menggagas sistem pendidikan yang humanis dan transformatif, yang dikenal dengan sistem among. In ngarso tuladha guru berkomitmen menjadi contoh yang baik. ing madya mangun karsa (guru menguatkan motivasi), tut wuri handayani (guru menguatkan murid menjadi mandiri). Untuk kemerdekaan murid menjadi bagian jiwa. Pendidikan yang sesuai dengan bangsa adalah humanis, kerakyatan, dan kebangsaan. Pendidik menghayati pemikiran Ki Hajar Dewantara yang masih relevan hingga saat ini. Pendidikan kultural akan melengkapi mempertajam dan memperkaya kecerdasan murid. Sebagai pendidik perlu menjaga naluri tradisi dan kontinuitas. Cita cita utama Ki Hajar Dewantara kemerdekaan setiap murid yang mampu mengatur dirinya sendiri  agar berperasaan, berpikiran dan bekerja merdeka dalam ketertiban besama demi mewujudkan cita-cita pendidikan nasional.


Menjadi manusia secara utuh. Manusia ciptaan Tuhan YME memiliki dua bagian utama yaitu jasmani dan rohani. 

Mengenal Diri Guru

Kita menyadari kebutuhan untuk terus belajar mandiri. Kita terus belajar untuk mengantarkan murid murid untuk berdaya dan merdeka. Manusia merdeka bersandar pada kekuatan diri lahir maupun batin sendiri tidak mengantungkan pada orang lain. murid murid berdaya untuk belajar dan tujuan menentukan belajarnya relevan dan kontekstual terhadap diri dan lingkungannya. menuntun segala kekuatan kodrat pada anak untuk keselematan dan bahagia sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Bagaimana memahami dan mengyati sebagai pribadi sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar?

Apa yang perlu selaraskan agar menjadi pendidik selaras dengan tantangan zaman? 


Refleksi peran sebagai guru

mampu merefleksikan diri mengenali diri dan memahami peran sebagai pendidik

Guru bersemangat ke sekolah karena murid memerhatikan pelajaran kita, melihat kemajuan belajar murid, dan menampilkan bahan ajar yang menarik dan bermanfaat. 

Guru membekali murid pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk terus belajar mendampingi murid mencapai tujuan belajar. Memberi ilmu demi kecakapan hidup murid dalam usaha mempersiapkan untuk segala kepentingan hidup manusia, baiik dalam hidup bermasyarakat maupun berbudaya dalam arti seluas-luasnya.

Harapan guru setinggi-tingginya untuk murid-murid yang kelak dewasa akan menjadi bagian dan pemimpin masayarakat yang membentuk kebudayaan di masa depan. Memberi kesempatan murid presentasi menyampaikan ide, bisa jadi murid nantinya dapat memimpin masayarakat, di kantor, atau internasional. Banyak murid beragam impian dengan potensi dan kebutuhan di kelas. Guru menentukan murid menghantarkan murid mencapai cita-cita. Peranan pendidik sangat luas bagi murid-murid, sejak merancang, memfasilitasi, dan menilai proses pembelajaran guru hadir secara utuh. Hal kecila atau besar yang kita sampaikan akan berkontribusi pada kecakapan hidup anak saat dewasa. Semua rancangan guru memiliki tujuan membentuk masyarakat, membentuk budaya masa depan melalui murid-murid.

Ingin menjadi guru seperti yang ramah, bertutur kata lembut, bertingkah laku baik, menyamangati, mendukung, memberi inspirasi untuk meraih cita-cita murid. bukan guru yang ditakuti, mempermalukan murid, mengintimidasi. Guru membekali murid dalam belajar, menggunakan sumber belajar, membentuk karakter untuk menjadi pribadi yang baik, santun, berkolaborasi, mandiri, saling tolong menolong, menjadi pribadi yang empati. Guru perlu menjadi pribadi menyenangkan, adaptif dengan prubahan, menciptakan proses belajar yang sesuai kebutuhan murid, ikhtiar guru sesuai tujuan pendidikan, karena zaman berubah secara dinamis untuk mengantarkan murid dalam mencapai tujuan pembelajaran.

"Saya ingin belajar dengan guru yang memiliki ilmu yang dalam dan luas, berkepribadian baik, bersedia menjadi pendengar yang baik, membuka wawasan dari beragam prespektif dan bijaksana. Ingin belajar dengan guru yang ramah, bertutur kata lembut, bertingkah laku baik, menyamangati, mendukung, memberi inspirasi untuk meraih cita-cita murid. Guru yang membekali murid dalam belajar, menggunakan sumber belajar, menemukan dan mengembangkan potensi murid,  membentuk karakter untuk menjadi pribadi yang baik, religius, santun, dapat berkolaborasi, mandiri, saling tolong menolong, menjadi pribadi yang empatik. Guru yang menjadi pribadi menyenangkan, adaptif dengan perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri dengan tetap mempertahankan nilai yang baik dan mengambil nilai yang lebih baik karena zaman berubah secara dinamis, menciptakan proses belajar sesuai kebutuhan murid, ikhtiar guru sesuai tujuan pendidikan."

Featured post

Pengertian Rubrik

Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI : Rubrik adalah kepala karangan (ruang tetap) dalam media cetak baik surat kabar maup...