Monday 31 July 2017

Menaksir Hasil Pengerjaan Hitung Dua Bilangan

1. Menaksir hasil penjumlahan dan pengurangan
      Menaksir hasil penjumlahan dan pengurangan dua bilangan berarti memperkirakan hasil penjumlahan atau pengurangan dari kedua bilangan tersebut. Caranya dengan membulatkan kedua bilangan kemudian hasil pembulatan tersebut dijumlahkan atau dikurangkan.

a. Taksiran ke puluhan terdekat
Contoh:
53 dibulatkan menjadi 50
55 dibulatkan menjadi 60
59 dibulatkan menjadi 60

Tentukan taksiran ke puluhan terdekat 45 + 72
jawab:
45 dibulatkan menjadi 50
72 dibulatkan menjadi 70
50 + 70 = 120
Jadi, 45 + 72  120 (tanda  dibaca kira-kira)

Latihan:
Taksirlah hasil penjumlahan dan pengurangan berikut ke puluhan terdekat!
1.   46 + 83
2.   59 + 123
3.   327 + 142
4.   79 - 32
5.   258 - 117
6.   267 - 128
7.   289 - 98
8.   345 - 135
9.   378 - 176
10. 491 - 289

b. Taksiran ke ratusan terdekat
Contoh:
345 dibulatkan menjadi 300
350 dibulatkan menjadi 400
367 dibulatkan menjadi 400

Tentukan taksiran ke ratusan terdekat 369 - 123
Jawab:
369 dibulatkan menjadi 400
123 dibulatkan menjadi 100
400 - 100 = 300
Jadi, 369 -123  300

Latihan:
1.   169 + 205
2.   527 + 375
3.   384 + 178
4.   508 - 199
5.   711 - 199
6.   367 - 128
7.   389 - 98
8.   445 - 135
9.   478 - 176
10. 591 - 289

Sumber belajar:
Y.D. Sumanto, dkk. (2008). Gemar Matematika 5 untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: BSE Pusat Perbukuan

Sunday 30 July 2017

50 Hari Soal Pemantapan Berbahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD/MI (ke-2)

Materi :
      Ide pokok terdapat dalam sebuah paragraf. Ide pokok adalah topik utama, inti pembicaraan, gagasan utama suatu paragraf. Paragraf yang baik hanya mengandung satu ide pokok. Ide pokok tersebut dikembangkan ke dalam kalimat-kalimat membentuk paragraf yang utuh. Pada umumnya ide pokok dapat kita temukan dalam kalimat utama dari paragraf. Ide pokok secara sederhana dapat dikatakan sebagai ringkasan kalimat utama.
Contoh :
      Melatih kemandirian anak dapat dilakukan sedini mungkin dari pembiasan yang sederhana. Kemandirian dapat dilatihkan kepada anak sejak dini melalui pembiasaan yang baik di rumah. Membiasakan merapikan tempat tidur, membereskan meja makan, mempersiapkan buku sesuai jadwal, dan seragam sekolah sendiri adalah contoh sederhana. Pembiasaan yang baik tersebut dilakukan secara rutin agar dapat membentuk karakter mandiri pada anak. 

Ide pokok paragraf di atas melatih kemandirian anak.

Latihan 2:
1.          Hewan dikelompokkan berdasarkan jenis makanannya. Hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan disebut herbivora. Hewan yang memakan hewan lain disebut karnivora.  Sedangkan kelompok hewan yang memakan tumbuhan dan hewan lain disebut omnivora.

Ide pokok paragraf tersebut adalah ..............................................................................
....................................................................................................................................
2.               Apel dapat diolah menjadi aneka produk yang bernilai jual. Apel dimasak hingga lumat menjadi saus apel. Apel difermentasi menjadi cuka apel. Selain itu, apel juga dapat dibuat jus apel.

Ide pokok paragraf tersebut adalah ....
..........................................................................
....................................................................................................................................
3.               Lumba-lumba perlu penyelamatan karena terancam punah keberadaannya. Binatang tersebut terancam punah akibar perburuan liar. Maka penyelamatan harus segara dilakukan. Penyelamatan dapat dilakukan dengan memberi sanksi yang berat kepada pelaku perburuan liar agar jera.

Ide pokok paragraf tersebut adalah..........................................................................
....................................................................................................................................
4.              Air mempunyai beberapa sifat. Air  menekan ke segala arah. Air juga dapat melarutkan zat tertentu, seperti gula dan garam. Selain itu air akan membeku jika didinginkan dan menguap jika dipanaskan.

Ide pokok paragraf tersebut adalah ..........................................................................
....................................................................................................................................
5.              Kebiasaan memotong dan mencuci sayuran dapat mengurangi kandungan vitamin. Cara mengolah sayuran segar terlalu lama  berakibat nilai gizi makanan tersebut berkurang. Bahkan, memasak sayuran dengan suhu terlalu panas bisa mengurangi nutrisi yang tersimpan. Oleh karena, kita berhati-hati dalam mengolah makanan agar bermanfaat bagi tubuh.

Ide pokok paragraf tersebut adalah ..........................................................................
....................................................................................................................................


Sumber belajar:

Soal latihan ujian sekolah 2016 Daerah Istimewa Yogyakarta dengan pengubahan

50 Hari Soal Pemantapan Berbahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD/MI (ke-1)

Materi :
Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok. Pada umumnya kalimat utama terdapat di awal paragraf atau di akhir paragraf.

Contoh :
      Melatih kemandirian anak dapat dilakukan sedini mungkin dari pembiasan yang sederhana. Kemandirian dapat dilatihkan kepada anak sejak dini melalui pembiasaan yang baik di rumah. Membiasakan merapikan tempat tidur, membereskan meja makan, mempersiapkan buku sesuai jadwal, dan seragam sekolah sendiri adalah contoh sederhana. Pembiasaan yang baik tersebut dilakukan secara rutin agar dapat membentuk karakter mandiri pada anak.

Kalimat utama paragraf di atas adalah ....
Dalam paragraf di atas kalimat utama ada di awal, yaitu Melatih kemandirian anak dapat dilakukan sedini mungkin dari pembiasaan yang sederhana.

Latihan 1:
1.          Kupu-kupu memperoleh makanan dengan cara menghisap. Ia menggunakan alat penghisap yang disebut probosis. Probosis berbentuk seperti jarum panjang. Hal ini memudahkan menghisap nektar yang berada di bagian dasar bunga.

Kalimat utama paragraf tersebut adalah ..........................................................................
....................................................................................................................................
2.          Batang pohon kelapa sering dimanfaatkan sebagai bahan baku perabotan rumah tangga. Daun pohon kelapa dapat digunakan sebagai anyaman hias, sedangkan lidinya untuk membuat sapu. Bunga pohon kelapa  dapat dijadikan bahan baku pembuatan gula nira. Memang, pohon kelapa memiliki banyak manfaat bagi manusia.

Kalimat utama paragraf tersebut adalah ..........................................................................
....................................................................................................................................
3.          Laut menyimpan beribu kekayaan yang bermanfaat bagi kehidupan. Ikannya dapat untuk lauk yang lezat dan bergizi. Rumput lautnya dapat dibuat agar-agar. Sedangkan minyak buminya menjadi sumber energi yang sangat dibutuhkan manusia.

Kalimat utama paragraf tersebut adalah ..........................................................................
....................................................................................................................................
4.          Sampah kantong plastik menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan tanah. Sampah kantong plastik yang dibuang sembarangan menyebabkan tanah menjadi rusak. Tanah yang tercampur kantong  plastik dapat mengurangi kesuburan tanah. Sehingga, tanah menjadi tandus dan menyebabkan tumbuhan tidak hidup subur.

Kalimat utama paragraf tersebut adalah ..........................................................................
....................................................................................................................................
5.          Kegiatan menjaga kesehatan dilakukan dengan olahraga ringan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan selama 30 menit setiap hari. Kita bisa berlari mengelilingi pekarangan rumah. Rutinitas kegiatan ini akan meningkatkan kebugaran kita.

Kalimat utama paragraf tersebut adalah ..........................................................................
....................................................................................................................................


Sumber belajar:
Soal latihan ujian sekolah 2016 Daerah Istimewa Yogyakarta dengan pengubahan

Friday 28 July 2017

100 Hari Soal Pemantapan Ujian SD/MI Ke-5

(Konsep Pengurangan Bilangan Bulat)

Contoh:
1.  -235 - 43 = ....
Jawab:
Lawan dari bilangan 43 adalah -43
-235 + (-43) = -278 (ingat konsep penjumlahan bilangan bulat)
Jadi, -235 - 43 = -278

2.  -312 - 52 = ....
Jawab:
Lawan dari bilangan 52 adalah -52
-312 + (-52) = -364 (ingat konsep penjumlahan bilangan bulat)
Jadi, -312 - 52 = -364

Latihan 5
Kerjakan soal berikut dengan benar dalam waktu maksimal 60 menit!
1.  -120 - 20 = ....
2.  -210 - 31 = ....
3.  -231 - 42 = ....
4.  -243 - 52 = ....
5.  -251 - 57 = ....
6.  -273 - 69 = ....
7.  -286 - 76 = ....
8.  -297 - 82 = ....
9.  -321 - 90 = ....
10.  -324 - 100 = ....
11.   -347 - 123 = ....
12.  -356 - 213 = ....
13.  -432 - 324 = ....
14.  -458 - 432 = ....
15.  -549 - 543 = ....

Thursday 27 July 2017

100 Hari Soal Pemantapan Ujian SD/MI (ke-4)

(Konsep Pengurangan Bilangan Bulat)

Contoh :
1. -410 - (-23) = ....
Jawab:
Lawan dari bilangan -23 adalah 23
-410 + 23 = .... (ingat konsep penjumlahan bilangan bulat)
410 - 23 = 387   (kurangkan bilangan terbesar dengan bilangan terkecil)
beri tanda -377  (mengikuti tanda pada bilangan terbesar yaitu negatif)
Jadi, -410 - (-23) = -377

2. -480 - (-10) = ....
Jawab:
Lawan dari bilangan -10 adalah 10
-480 + 10 = .... (ingat konsep penjumlahan bilangan bulat)
480 - 10 = 470   (kurangkan bilangan terbesar dengan bilangan terkecil)
beri tanda -470  (mengikuti tanda pada bilangan terbesar yaitu negatif)
Jadi, -480 - (-10) = -470

Latihan 4.
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
1. -256 - (-70) = ....
2. -342 - (-80) = ....
3. -398 - (-90) = ....
4. -421 - (-109) = ....
5. -487 - (-239) = ....
6. -588 - (-345) = ....
7. -673 - (-410) = ....
8. -794 -(-429) = ....
9. -884 - (-531) = ....
10. -936 - (-587) = ....
11. -1.052 - (-652) = ....
12. -1.238 - (-784) = ....
13. -1329 - (-894) = ....
14. -1423 - (-976) = ....
15. -1542 - (-1.020) = ....

100 Hari Soal Pemantapan Ujian SD/MI (ke-3)

(Konsep Pengurangan Bilangan Bulat)

Contoh :
1. 400 - (-23) = ....
Jawab:
Lawan dari bilangan -23 adalah 23
400 + 23 = 423
Jadi, 400 - (-23) =423

2. 420 - (-13) = ....
Jawab:
Lawan dari bilangan -13 adalah 13
420 + 13 = 433
Jadi, 420 - (-13) = 433

Latihan 3.
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar dalam waktu 60 menit!
1. 501 - (-27) = ....
2. 524 - (-47) = ....
3. 546 - (-58) = ....
4. 578 - (-69) = ....
5. 591 - (-23) = ....
6. 653 - (-45) = ....
7. 692 - (-52) = ....
8. 711 - (-99) = ....
9. 752 - (-101) = ....
10. 783 - (-131) = ....
11. 796 - (-143) = ....
12. 799 - (-219) = ....
13. 862 - (-285) = ....
14. 893 - (-349) = ....
15. 997 - (-452) = ....


Strategi Literasi di Sekolah Dasar

      Tantangan yang saat ini dihadapi di Indonesia adalah rendahnya minat baca. Selain ketersediaan buku di seluruh Indonesia belum memadai, pemerintah juga menghadapi rendahnya motivasi membaca di kalangan peserta didik. Hal itu tentunya memprihatinkan karena di era teknologi informasi, peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan membaca dalam pengertian memahami teks secara analitis, kritis, dan reflektif. Untuk menjawab tantangan tersebut digalakkanlah gerakan literasi sekolah (GLS). Gerakan literasi bertujuan untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat. 
      Idealnya kegiatan literasi berkaitan dengan aktivitas membaca dan menulis, berkomunikasi dalam masyarakat, praktik dan hubungan sosial yang berkaitan dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO dalam Pangesti Wiedarti, dkk. 2016). Akan tetapi ada kendala bahwa banyak sekolah yang belum memiliki buku-buku bacaan yang memadai, sehingga perlu strategi agar dapat mengimplementasikan GLS secara optimal. Beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh sekolah adalah sebagai berikut.
1. Penentuan buku wajib baca 
      Buku yang wajib dibaca tidak haruslah banyak dari segi kuantitas, tetapi buku yang disediakan harus berkualitas. Buku yang disediakan haruslah yang mengandung nilai-nilai keagamaan, akhlak, contoh-contoh tindakan baik yang menginspirasi siswa agar memiliki budi pekerti dan karakter bangsa. Buku-buku dapat berupa buku agama, buku cerita lokal, dongeng lokal yang sangat kaya di Indonesia, sejarah lokal, sejarah nasional yang menggambarkan ketokohan, cerita capaian individual manusia Indonesia yang mampu menginspirasi, seperti biografi tokoh lokal atau nasional, bahkan tokoh internasional. Ada banyak buku biografi tokoh Indonesia yang dikemas dalam bentuk novel menarik, seperti Novel Penakluk Badai. Novel Penakluk Badai berkisah tentang Hadratus Syeikh Hasyim Asyari pendiri Nahdhatul Ulama. Guna menumbuhkan semangat cinta Tanah Air bisa disiapkan pula buku bacaan tentang sejarah bahasa Indonesia, sejarah bendera Merah Putih, sejarah lagu kebangsaan "Indonesia Raya", sejarah perumusan dasar negara.
2. Penentuan buku berdasarkan kelas 
       Penentuan buku wajib baca juga seyogianya selaras dengan tingkat kelas. Tentunya buku wajib baca untuk kelas I berbeda dengan buku wajib baca untuk kelas II, III, IV, V, maupun VI, begitupun sebaliknya.
3. Pembuatan pojok baca kelas yang reperesentatif
      Ketersediaan pojok baca di masing-masing kelas juga sangat berguna mendukung gerakan literasi. Pojok kelas secara sederhana namun represntatif dapat diwujudkan dengan menyediakan rak buku dengan tinggi sekitar 120 cm dan lebar 200cm. Rak buku yang tidak terlalu tinggi dibuat agar anak dapat menjangkau dengan mudah ketika ingin memilih dan mengambil buku.
4. Menentukan idikator pencapaian gerakan literasi
      Indikator penting untuk mengukur seberapa kemampuan literasi siswa. Indikator meliputi indikator reseptif dan produktif. Indikator reseptif dapat berupa peserta didik dapat membaca nyaring, membaca memindai, membaca dalam hati bahan bacaan. Indikator produktif secara sederhana dapat berupa peserta didik dapat melaporkan secara lisan atau tertulis tentang hasil membaca yang dapat berupa memodifikasi bahan bacaan dalam bentuk menceritakan kembali, meringkas, mengonversi teks bacaan menjadi jenis teks lainnya, menemukan pesan teks bahan bacaan, diskusi tentang  tokoh, dan lain sebagainya.
5. Membuat perlombaan  
      Untuk menggairahkan kegiatan literasi sekolah, bisa melalui lomba antar kelas. Lomba tersebut dapat berupa lomba majalah dinding yang memuat teks ciptaan siswa dari hasil membaca, lomba bercerita ulang hasil membaca, deskripsi karakter tokoh.

Salam Literasi

Sumber bacaan:
Pangesti Wiedarti, dkk. (2016) Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
http://www.republika.co.id/berita/koran/opini-koran/15/08/01/nse8zw1-literasi-sekolah diakses
      pada tanggal 28 Juli 2017 pukul 08.13 WIB
http://www.komunikasipraktis.com/2017/04/pengertian-literasi-secara-bahasa-istilah.html diakses
      pada tanggal 28 Juli 2017 pukul 07.15 WIB

Wednesday 26 July 2017

100 Hari Soal Pemantapan Ujian Sekolah SD/MI (ke-2)

Perhatikan Contoh:
1. 234 + (-42) = ....
Jawab:
Kurangi bilangan terbesar dengan terkecil, abaikan tandanya
234 - 42 = 192
Beri tanda hasilnya sesuai dengan tanda pada bilangan terbesar
+192 atau cukup ditulis 192
Jadi, 234 + (-42) = 192

2. -425 + 30 = ....
Kurangi bilangan terbesar dengan terkeci, abaikan tandanya
425 - 30 = 395
Beri tanda hasilnya sesuai dengan tanda pada bilangan terbesar
-395
Jadi, -425 + 30 = -395

Latihan 2.
Kerjakan saol-soal berikut dengan benar! (waktu pengerjaan maksimal : 45 menit)
1. 100 + (-52) = ....
2. 112 + (-63) = ....
3. 145 + (-72) = ....
4. 201 + (-85) = ....
5. 235 + (-98) = ....
6. 352 + (-400) = ....
7. 367 + (-412) = ....
8. 421 + (-524) = ....
9. 444 + (-551) = ....
10. 458 + 597 = ....
11. -100 + 421 = ....
12. -123 + 44 = ....
13. -157 + 51 = ....
14. -234 + 62 = ....
15. -345 + 345 = ....



100 Hari Soal Pemantapan Ujian Sekolah (SD/MI) (ke-1)

Contoh:
1.  80 + 15 = 95
2. -17 + (-13) = -30

Untuk memudahkan pengerjaan, harap diingat materi penjumlahan bilangan bulat bertanda sama.   

Latihan 1.
Kerjakan saol-soal berikut dengan benar! (waktu pengerjaan maksimal : 60 menit)
1. 100 + 52 = ....
2. 112 + 63 = ....
3. 145 + 72 = ....
4. 201 + 85 = ....
5. 235 + 98 = ....
6. 352 + 100 = ....
7. 367 + 112 = ....
8. 421 + 124 = ....
9. 444 + 251 = ....
10. 458 + 297 = ....
11. -100 + (-42) = ....
12. -123 + (-44) = ....
13. -157 + (-51) = ....
14. -234 + (-62) = ....
15. -345 + (-74) = ....




Faktorisasi Prima

Faktorisasi prima suatu bilangan adalah menuliskan bilangan tersebut dalam bentuk perkalian bilangan-bilangan prima. Faktorisasi prima suatu bilangan dapat dicari dengan pohon faktor atau tabel faktor.

Monday 24 July 2017

Aturan Pengerjaan Operasi Hitung Campuran

Ada empat aturan yang harus diperhatikan saat mengerjakan operasi hitung campuran agar didapat hasil yang benar.
1. Penjumlahan dan pengurangan setingkat. Maka dikerjakan berurutan dari kiri.
2. Perkalian dan pembagian setingkat. Maka dikerjakan berurutan dari kiri.
3. Derajat perkalian dan pembagian lebih tinggi daripada penjumlahan dan pengurangan, maka perkalian dan pembagian dikerjakan lebih dahulu.
4. Operasi hitung yang terdapat di dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.

Contoh:
1. 800 + 750 - 450 = (800 + 750) - 450
                               = 1.550 - 450
                               = 1.100
2. 675 : 15 x (-25) = (675 :15) x (-25)
                              = 45 x (-25)
                              = -1.125
3. 1.000 - 1.000 : 4 = 1.000 - (1.000 : 4)
                               = 1.000 - 250
                               = 750
4. 525 : (175 - 150) + 225 = 525 : 25 +225
                                          = 21 + 225
                                          = 246
Contoh soal USBN
5. Hasil dari 49.920 : 24 + 2.734 x 23 - 47.508  adalah ....
    = 49.920 : 24 + 2.734 x 36 - 47.508
    = 2.080 + 98.424 - 47.508
    = 52.996

Latihan:
1. Hasil dari 48.002 - 28.789 + 14.889 adalah ....
2. Hasil dari 2.088 - 2.544 : 24 x 16 + 2.019 adalah ....
3. Hasil dari 59.176 - 36.216 : 24 x 27 + 13.246 adalah ....
4. Hasil dari 90.624 - 54.888 + 17.640 : 24 x 46 adalah ....
5. Hasil dari 12.679 +1337 - 2948 + 19.256 adalah ....


Irus Dari Dusun Blancir

      Irus adalah salah satu jenis perkakas berbentuk seperti sendok besar yang terbuat dari tempurung kelapa dengan gagang bambu yang digunakan untuk memasak. Ukuran standar irus ada tida macam, yaitu irus cilik, sedengan, dan gede. Irus digunakan untuk alat mengaduk dan menciduk masakan. Irus juga sangat praktis digunakan untuk menyayur. Gagang dan kepala irus yang dibuat dari bambu dan batok kelapa bersifat isolator, sehingga tidak perlu takut tangannya kepanasan saat memasak.
      Di Dusun Blancir ada dua pengrajin irus yang cukup dikenal sampai beberapa desa tetangga, yaitu Pak Isroni dan Pak Nardi. Irus Pak Isroni diminati karena selain pengerjaannya rapi, rajin, dan kuat, juga harganya ekonomis. Cukup dengan merogoh kocek Rp 3.000, pembeli sudah dapat membawa pulang irus kecil. Harga irus memang bervariasi dari Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per buah tergantung ukuran irus. Pak Isroni membuat irus berdasarkan pesanan maupun sebagai mata pencaharian rutin. Rata-rata setiap hari Pak Isroni dapat membuat irus sejumlah empat puluh buah. Irus-irus itu lantas dibawa ke pasar setiap dina pasaran, yaitu wage, legi dan pon. 

Penggunaan Sifat Komutatif, Asosiatif, dan Distributif

Dalam menyelesaikan perhitungan kita dapat menggunakan sifat-sifat operasi hitung agar mudah dan cepat.

1. Sifat Komutatif
    a. Pada penjumlahan
        45 + 455 = 455 + 45
                500 = 500
    b. Pada perkalian
        -25 x 34 = 34 x (-25)
              -850 = -850

2. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
    a. Pada penjumlahan
        -138 + 81 +  119 = (-138 + 81) + 119 = -138 + 81 + 119)
                                                    -57 + 119 = -138 + 200
                                                                62 = 62
    b. Pada perkalian
        25 x 4 x (-16) = (25 x 4) x -16 = 25 x (4 x -16))
                                      100 x (-16) = 25 x (-64
                                              -1.600 = -1.600

3. Sifat Distributif
    (41 + 60) x (-25) = (41 x (-25)) + 60 x (-25)
                                = -1.025 + (-1.500)
                                = -2.525
    27 + (-100 - 25) = (27 x (-100)) - (27 x 25)
                                = -2.700 - 675
                                = -3.375

Soal
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan menggunakan sifat komutatif, asosiatif, atau distributif agar lebih mudah dan benar!

1. (-81) + 119 = ....
2. 789 x (-50) = ....
3. 127 + (-89) + 73 = ....
4. -75 x 100 x 4 = ....
5. 74 x (-25 + 100) = ....
6. (2 x 74) + (2 x 26) = ....
7. (73 x 124) - (53 x 124) = ....
8. 40 x 89 x (-25) = ....
9. -429 +744 +429 = ....
10. 750 +896 + 250 = ....

Lanjutkan berlatih melalui kuis di link berikut!

Pembagian Bilangan Bulat

Hasil pembagian dua bilangan bulat bertanda sama adalah bilangan bulat positif. Hasil pembagian dua bilangan bulat berlainan tanda adalah bilangan bulat positif.

Perhatikan contoh berikut!
1. 4.096 : 128 = 32
    Bilangan positif : bilangan bulat positif = bilangan positif
2. -30.135 : (-123) =245
    Bilangan negatif : bilangan negatif = bilangan positif
3. 5.670 : (-45)= -126
    Bilangan positif : bilangan negatif = bilangan negatif
4. -39.852 : 243 = -164
    Bilangan negatif : bilangan positif = bilangan negatif

Soal
Kerjakanlah latihan berikut dengan benar!
1. 900 : 25 = ....
2. 2.576 : 46 = ....
3. -3.052 : 28 = ....
4. -5.548 : 128 = ....
5. 12.643 : (-47) = ....
6. 25.252 : (-59) = ....
7. -31.752 : (-126) = ....
8. -34.560 : (-256) = ....
9. 15.456 : 552 = ....
10. -29.889 : 41 = ....

Sumber Belajar:
Tim Bina Matematika. (2007) Matematika Kalas 6 Sekolah Dasar. Bogor: Yudhistira

Sunday 23 July 2017

Krecek dari Dusun Blancir

      Krecek adalah sejenis camilan di Dusun Blancir, Desa Pesidi, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang yang terbuat dari beras ketan yang ditanak dengan bumbu bawang putih dan garam, dibentuk bulatan-bulatan pipih berdiameter sekitar 5cm, dijemur dengan alas rigen, serta digoreng. Krecek merupakan makanan yang digemari di Dusun Blancir karena gurih berasa bawang. Makanan ini tergolong makanan yang aji. Hal itu karena biasanya makanan ini diadakan oleh para penduduk untuk menyambut tamu ketika hari besar Idul fitri, acara hajatan, dan acara pengajian. Di Kota Magelang sendiri krecek lebih dikenal dengan sebutan rengginan. Sedangkan istilah krecek sering digunakan untuk menyebut makanan yang terbuat dari kulit sapi. 
      Di dusun Blancir krecek dibuat secara rumahan oleh ibu-ibu rumah tangga. Ada beberapa ibu rumah tangga yang membuat tidak hanya untuk konsumsi sendiri, tetapi juga untuk dijual. Salah satunya adalah Ibu Sumi atau sering dikenal dengan Lek Sumi. Rengginan Ibu Sumi dibuat dengan beberapa macam warna, yaitu putih (tanpa warna), hitam (dari ketan hitam), dan merah muda. Ibu Sumi juga sering membuat krecek berdasarkan pesananan dari beberapa tetangga desa, terlebih saat musim hajatan.  

Perkalian Bilangan Bulat

Perhatikan contoh perkalian bilangan bulat berikut!
1. 123 x 47 = 5.781
    Bilangan bulat positif x bilangan bulat positif = bilangan bulat positif
2. -234 x (-72) = 16.848
    Bilangan bulat positif x bilangan bulat positif = bilangan bulat positif
3. (-288) x 124 = -35.712
    Bilangan bulat negatif x bilangan bulat positif = bilangan bulat negatif
4. 36 x (-564) = -20.304
    Bilangan bulat positif x bilangan bulat negatif = bilangan bulat negatif

Ingat!
Untuk mempermudah mengingat konsep perkalian bilangan bulat, maka:
Setiap perkalian bilangan bulat yang bertanda sama akan mengahasilkan bilangan bulat bertanda positif.

Setiap perkalian bilangan bulat yang berlainan tanda akan mengahasilkan bilangan bulat bertanda negatif.

Soal
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
1. -64 x 73 = ....
2. 128 x 28 = ....
3. -147 x (-39) = ....
4. -264 x 128 = ....
5. 256 x (-325) = ....
6. 280 x (154) = ....
7. -174 x 256 = ....
8. 199 x 304 =....
9. -225 x (-233) = ....
10. 295 x (-305) = ....

Sumber Belajar:
Tim Bina Matematika. (2007) Matematika Kelas 6 Sekolah Dasar. Bogor: Yudhistira

Penguranngan Bilangan Bulat

Mengurangkan dua bilangan bulat sama dengan menjumlahkan bilangan bulat pertama dengan lawan dari bilangan bulat kedua.

Langkah-langkah pengerjaannya sebagai berikut.
1. Tentukan lawan dari bilangan pengurang. Jumlahkan bilangan yang dikurangi dengan lawan dari bilangan pengurang.
2. Kerjakan operasi penjumlahannya.

Contoh:
1. 132 - (-234) = ....
    Langkah I
    Lawan dari -234 adalah 234
    Jumlahkan 132 dengan 234
    132 - (-234) = 132 + 234

    Langkah II
    Kerjakan penjumlahannya (ingat konsep penjumlahan bilangan bulat yang bertanda sama)
    132 + 234 adalah 366
    Jadi, 132 - (-234) = 366

2. -564 - (-876) = ....
    Langkah I
    Lawan dari -876 adalah 876
    Jumlahkan -564 dengan 876
    -564 - (-876) = -564 + 876
 
    Langkah II
    Kerjakan penjumlahannya (ingat konsep penjumlahan bilangan bulat yang berlainan tanda pada)
    Kurangi 876 dengan 564, hasilnya adalah 312
 
    Langkah III
    Karena bilangan terbesar bertanda positif, maka hasilnya bertanda positif
    -564 + 876 = 312
    Jadi, -564 - (-876) = 312

Soal : 
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
1. 165 - (-80) = ... + ... = ....
2. 276 - 128 = ... + ... = ....
3. -346 - 147 = ... + ... = ....
4. -465 - (-561) = ... + ... = ....
5. 876 - 472 = ... + ... = ....
6. 768 - (-678) = ... + ... = ....
7. -892 - 997 = ... + ... = ....
8. -678 - (-988) = ... + ... = ....
9. 1.238 - (-268) = ... + ... = ....
10. -1768 - 1.566 = ... + ... = ....

Sumber Belajar:
Tim Bina Matematika. (2007) Matematika Kelas 6 Sekolah Dasar. Bogor: Yudhistira

Penjumlahan Bilangan Bulat

Penjumlahan bilangan bulat yang bertanda sama.
Perhatikan contoh berikut!
1. 798 + 326 = 1.124
    positif + positif = positif
2. -834 + (-786) = -1.620
    negatif + negatif = negatif

Penjumlahan bilangan bulat yang berlainan tanda.
Cara menjumlahkan bilangan bulat yang berlainan tanda adalah sebagai berikut.
1. Kurangi bilangan terbesar dengan bilangan terkecil. Abaikan tanda.
2. Beri tanda pada bilangan hasilnya sesuai dengan tanda pada bilangan terbesar.

Contoh:
1. -125 + 117 = ....
    Langkah I
    Kurangi 125 dengan 117 dengan mengabaikan tandanya, hasilnya adalah 8
 
    Langkah II
    Karena bilangan terbesar bertanda negatif, maka hasil penjumlahannya bertanda negatif.
    Jadi, -125 + 117 = -8
2. 1.897 + (-326) = ....
    Langkah I
    Kurangi 1.897 dengan 326 dengan mengabaikan tandanya, hasilnya adalah 1.571
 
    Langkah II
    Karena bilangan terbesar bertanda positif, maka hasil penjumlahannya bertanda positif.
    Jadi, 1.897 + (-326) = 1.571

Soal :
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
1. 842 + 245 = ....
2. -850 + (-356) = ....
3. 782 + (-444) = ....
4. -987 + 765 = ....
5. 678 + (-1.078) = ....
6. 890 + 1.011 = ....
7. -1.340 + (-875) = ....
8. 2.456 + 563 = ....
9. 3.176 + (-786) = ....
10. 6.900 + 1.009 = ....

Sumber belajar:
Tim Bina Matematika. (2007) Matematika Kelas 6 Sekolah Dasar. Bogor: Yudhistira

Friday 21 July 2017

Ongkek dari Dusun Blancir

      Ongkek merupakan salah satu kerajinan di Dusun Blancir. Ongkek adalah bentuk modifikasi dari tiang jemuran. Pada umumnya tiang jemuran di desa-desa berbentuk huruf T. Tiang jemuran di desa-desa kebanyakan terbuat dari kayu atau bambu yang dibentuk seperti huruf T. Tiang itu kemudian di tancapkan ke tanah dan dikat dengan rentangan tali untuk menghubungkan tiang satu dengan tiang lainnya. Tiang jemuran berbentuk T ini bersifat tetap tidak dapat dipindah. Hal itu menjadi masalah tersendiri bagi para ibu di desa jika musim hujan. Tentunya kadang merepotkan karena harus ngentasi atau memulung jemuran, padahal keburu hujan pada saat ibu-ibu sedang sibuk memasak, momong si kecil, atau aktivitas lain yang sedang nanggung tidak bisa ditinggal. Hal itu lah yang menjadi pemikiran para pengrajin di Dusun Blancir untuk memodifikasi tiang jemuran menjadi ongkek. Tujuannya sederhana untuk memudahkan ibu-ibu menjemur pakaian dan memulung pakaian jika musim hujan. 
      Pengrajin ongkek di Dusun Blancir ada beberapa orang, tetapi yang cukup dikenal sampai di beberapa desa sekitar adalah Pak Mami. Ongkek Pak Mami begitu saya menyebutnya, merupakan ongkek yang terbuat dari bambu petung. Bambu petung adalah salah satu jenis bambu besar yang bisa tumbuh hingga batangnya berdiameter sekitar 20cm. Ongkek Pak Mami dibuat dengan tinggi 160 cm dan lebar 200cm serta difinishing dengan cat minyak dengan warna biru, merah muda, hijau, atau sesuai pesanan . Ongkek dibuat dengan bentuk saling silang adegan dan saling palang dawanan. Ongkek Pak Mami dibuat dengan delapan adegan atau tiang penyangga utama ongkek, empat cendekan atau tiang penyangga, dan sembilan dawanan. Adegan, cendekan, dan palangan ongkek dirangkai sedemikan rupa, sehingga kalau dilihat dari samping seperti huruf Y dan V yang saling terhubung. Rangkaian ongkek ini dapat megar-mingkup sesuai kebutuhan. Jika digunakan ongkek dimegarke atau dilebarkan. Pada saat tidak digunakan atau ingin memindahkan ongkek cukup dimingkupke atau dimampatkan agar ringkas. 
      Adanya ongkek ternyata cukup membantu para ibu dalam aktivitas menjemur pakaian. Pada saat musim hujan pun kegiatan menjemur pakaian menjadi praktis, karena ongkek mudah dipindahkan jika sewaktu-waktu hujan. Ongkek dapat diletakkan di teras rumah untuk sekedar mengangin-anginkan pakaian kala hujan turun. Bobot ongkek pun tidak terlalu berat, berkisar 2-3 kg, sehingga ibu-ibu terbiasa memindahkan ongkek sendirian tanpa dibantu. Ongkek pun menjadi solusi utuk keluarga yang ingin memiliki tiang jemuran praktis tapi tidak memiliki uang cukup untuk membeli tiang jemuran lipat berbahan alumunium. Harga ongkek berkisar Rp 80.000-100.000. Ongkek barang sederhana memang, tapi cukup ekonomis, praktis, dan solutif. Para pembeli biasanya dapat datang langsung ke Dusun Blancir atau pesan ongkek untuk diantarkan ke rumah. 

Ongkek is one of the handicrafts in Blancir Hamlet. Ongkek is a modified form of a clothesline. In general, the clotheslines in the villages are in the shape of the letter T. The clotheslines in the villages are mostly made of wood or bamboo which are shaped like the letter T. The poles are then plugged into the ground and tied with a stretch of rope to connect one pole to another. This T-shaped clothesline is fixed and cannot be moved. This becomes a problem for the women in the village during the rainy season. Of course, sometimes it's inconvenient because you have to scavenge or collect clothes, even though it's raining when mothers are busy cooking, babysitting, or other activities that you can't afford to leave behind. That is the thought of the craftsmen in Blancir Hamlet to modify the clothesline poles into ongkek. The goal is simple to make it easier for mothers to dry clothes and collect clothes when it rains.

There are several ongkek craftsmen in Blancir Hamlet, but the one who is well known to several surrounding villages is Pak Mami. Ongkek Pak Mami as I call it, is an ongkek made of petung bamboo. Petung bamboo is a type of large bamboo that can grow up to a stem of about 20cm in diameter. Ongkek Pak Mami is made with a height of 160 cm and a width of 200 cm and finished with oil paint in blue, pink, green, or to order. Ongkek is made in the form of criss-cross scenes and crosses each other. Ongkek Pak Mami is made with eight scenes or main pillars of the ongkek, four cendekan or pillars, and nine dawanan. The scene, the cendekan, and the ongkek bars are arranged in such a way that when viewed from the side it looks like the letters Y and V are connected to each other. This ongkek series can expand as needed. If used ongkek dimegarke or widen. When not in use or when you want to move it, it is enough to put it in a cup or squeeze it to make it compact.

The existence of ongkek is quite helpful for mothers in drying clothes. Even during the rainy season, drying clothes becomes practical, because the ongkek is easy to move if it rains at any time. Ongkek can be placed on the terrace of the house to just aerate clothes when it rains. The weight of the ongkek is not too heavy, around 2-3 kg, so mothers are accustomed to moving the ongkek alone without assistance. Ongkek is also a solution for families who want to have a practical clothesline but don't have enough money to buy a folding clothesline made of aluminum. Ongkek prices range from IDR 80,000-100,000. Ongkek goods are simple indeed, but quite economical, practical, and a solution. Buyers can usually come directly to Dusun Blancir or order ongkek to be delivered to their homes.

Thursday 20 July 2017

Rigen dari Dusun Blancir

      Rigen merupakan salah satu hasil kerajinan dari Dusun Blancir yang terletak di Desa Pesidi, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Rigen adalah anyaman berbahan dasar bambu yang terdiri atas iratan, gambangan, pegesan, dan gapit. Rigen dibuat dengan tangan atau handmade. Rigen berbentuk persegi panjang. Cara pembuatan rigen dimulai dengan pemotongan bambu, dilanjutan pengiratan, penjemuran iratan, pembuatan gambangan, membuat wiwitan, penganyaman iratan, pembuatan gapit, pembuatan pegesan, dan diakhiri dengan proses nggapiti. Waktu yang diperlukan untuk membuat rigen kira-kira 2 buah rigen perhari. Rigen biasa digunakan untuk alas menjemur tembakau, ceriping, rengginan, krecek, krupuk, puyur, dan slondok. Ukuran rigen ada rigen cilik, sedengan, dan gede. Harga rigen dari pengrajin langsung berkisar antara Rp 15.000 s.d. Rp 20.000.
      Di Dusun Blancir dikenal adanya musim rigen. Musim rigen adalah musim di mana di dusun ini akan dijumpai kesibukan yang luar biasa dari pagi hingga tengah malam untuk membuat rigen. Pada musim rigen anak-anak hingga orang tua, pria maupun wanita ikut terlihat sibuk baik sebagai pembuat utama rigen maupun sekadar membantu. Musim rigen di dusun Blancir merupakan rutinitas hampir setiap tahun pada musim kemarau. Pada musim kemarau sekitar bulan April-Agustus pesanan rigen dari luar daerah seperti Kabupaten Temanggung akan banyak. Hampir setiap hari akan terlihat ada truk masuk maupun keluar dusun untuk mengantar bahan bambu atau mengantarkan pesanan yang sudah jadi. Rigen dibuat oleh hampir 70 persen penduduk dusun. Menariknya pada malam hari dusun akan tetap terlihat ramai dan terang baik di dalam rumah maupun di halaman rumah. Biasanya penduduk memasang beberapa lampu neon panjang di halaman rumah untuk membuat rigen bersama-sama tetangga atau teman. Sebagai hiburan penduduk juga menyiapkan tape atau radio untuk rengeng-rengeng. Pada musim rigen dusun akan terlihat sepi menjelang pukul dua dini hari.

Pengertian Paragraf

Paragraf adalah serangkaian kalimat yang disusun secara sistematis, logis, dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan bahasan. Dalam sebuah karangan setiap awal paragraf ditulis 6 spasi menjorok ke dalam. Paragraf disebut juga alinea. Setiap paragraf memiliki hanya satu ide pokok. Letak ide pokok terdapat dalam kalimat utama. Dalam paragraf terdapat kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat utama menjadi pijakan berpikir dalam memahami ide pokok yang disampaikan dalam paragraf. Kalimat penjelas dalam paragraf berfungsi merinci atau menjabarkan secara lebih dalam dan luas apa isi dalam kalimat utama. Selain merinci dan menjabarkan, kalimat penjelas dapat juga berupa contoh-contoh yang mendukung isi dalam kalimat utama.

Berikut ini contoh paragraf sederhana.

      Dusun Blancir dikenal sebagai dusun pertanian, pertukangan, dan kerajinan. Hampir tujuh puluh persen penduduk di dusun ini bermata pencaharian sebagai petani sekaligus tukang, dan pengrajin. Tiga puluh persennya bermata pencaharian sebagai guru, pamong praja, karyawan toko, dan pedagang. Para penduduk utamanya bertani jagung, ketela, dan padi. Di sela-sela bertani, para penduduk juga mahir menjadi tukang bangunan atau kayu. Barang-barang kerajinan juga dihasilkan oleh para penduduk, seperti rigen, irus, centhong, tas anyaman plastik, keranjang, kepang, dan tikar mendong. Uniknya dari dusun ini adalah para pengrajinnya tidak hanya didominasi oleh kaum adam, tetapi kaum hawa pun ikut andil besar menjadi pengrajin. Bahkan anak-anak seusia sekolah dasar sudah dapat ikut membantu proses pembuatan barang kerajinan meski hanya sederhana semacam membuat anyaman tali untuk kerajinan anyaman tas. Setiap satu utas anyaman tali yang dibuat biasanya dihargai Rp 100. 

Featured post

Pengertian Rubrik

Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI : Rubrik adalah kepala karangan (ruang tetap) dalam media cetak baik surat kabar maup...