LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
pertanggungjawaban Wajib Kunjung Museum (WKM) telah disahkan di sleman pada
tanggal ................................ oleh:
Kepala SD ...............................
.................................................
NIP ..........................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Kunjungan Museum (WKM) tahun 2016. Laporan ini disusun untuk memenuhi kewajiban
kami kepada Dinas Kebudayaan DIY sebagai bukti telah mengadakan kegiatan WKM.
Kegiatan WKM SD ........................, ............. terselenggara
dengan bantuan dan dukungan banyak pihak. Dengan demikian kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala Dinas Kebudayaan DIY yang telah memberikan kesempatan kepada kami mengikuti dan melaksanakan
WKM tahun 2016;
2. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan
Olahraga Kabupaten Sleman yang telah memberikan ijin pembelajaran di luar
kelas.
3. Pemandu Wisata Dinas Kebudayaan DIY yang telah memberikan informasi dan wawasan
kepada peserta WKM selama berada kunjungan.
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Dalam
penyusunan laporan ini, kami menyadari masih ada kekurangan. Oleh karena itu
kepada para pembaca, kami mohon saran
dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Kami berharap semoga laporan ini berguna bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan pembaca.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan merupakan salah
satu modal penting pada masa sekarang. Melalui proses pendidikan dan pembelajaran
diharapkan dapat membawa peserta didik untuk mewujudkan cita-cita dan impiannya
di masa depan. Proses belajar bagi siswa tidak hanya dapat dilakukan di sekolah
saja, tetapi dapat juga dilakukan melalui proses pembelajaran di luar kelas.
Dalam mewujudkan proses pembelajaran di luar kelas, kami mendorong siswa untuk
lebih memahami sejarah dan meningkatkan kecintaan akan membaca. Proses
pembelajaran dilakukan melalui kunjungan
ke Museum Sejarah Purbakala Pleret dan perpustakaan Grahatama Pustaka. Kegiatan
kunjungan terlaksana atas kerjasama Dinas Kebudayaan, yaitu melalui program Wajib
Kunjung Museum (WKM) tahun 2016. Dalam kegiatan kunjungan ini, peserta didik diharapkan
dapat meningkatkan motivasinya untuk menggali dan meng-up grade potensi, pengetahuan, dan wawasan sejarah guna mengoptimalkan
prestasi belajar di SD .............................
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tujuan dilaksanakannya kegiatan Wajib Kunjung Museum SD ............................. adalah sebagai berikut.
1. Mengenal lebih dekat tentang Museum Sejarah Purbakala Pleret dan
Perpustakaan Grahatam Pustaka.
2. Meningkatkan motivasi dan kecintaan akan membaca.
3. Meningkatkan pemahaman akan sejarah.
4. Meningkatkan motivasi peserta didik untuk menggali dan meng-up grade potensi, pengetahuan, dan
wawasan sejarah guna mengoptimalkan prestasi belajar di sekolah..
C. Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan peserta didik SD ............................ dalam pelaksanaan kegiatan Wajib Kunjung Museum adalah
sebagai berikut.
1.
Kenal
lebih dekat tentang Museum Sejarah Purbakala Pleret dan
Perpustakaan Grahatam Pustaka.
2.
Meningkat motivasi dan
kecintaan membaca
3.
Bertambah pemahaman akan
sejarah
4.
Meningkatkan motivasi
berprestasi
PELAKSANAAN WKM
A.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 29 November 2016
Waktu : 08.30-14.30
Tempat : Museum Sejarah Purbakala Pleret dan
Perpustakaan Grahatama
Pustaka
B.
Peserta
Kegiatan
Wajib Kunjung Museum (WKM) diikuti oleh sejumlah ........ peserta
terdiri atas ............. pendamping, ............ siswa kelas ..........., dan ......... siswa kelas ..............
C.
Jadwal Kegiatan
Kegiatan Wajib
Kunjug Museum (WKM) dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut.
No.
|
Kegiatan
|
Hari,
tanggal
|
Waktu
|
Keterangan
|
1
|
Rapat
Kordinasi WKM di Dinas Kebudayaan DIY
|
Selasa,
25 Oktober 2016
|
10.00-selesai
|
Ditentukan:
1. Tujuan:
Museum Sejarah Purbakala Pleret dan Grahatama Pustaka
2.
Pelaksanaan: Selasa, 29 November 2016
|
2
|
Rapat
Kordinasi WKM di sekolah
|
Rabu,
26 Oktober 2016
|
10.00-selesai
|
1.
Penyampaian hasil rapat kordinasi WKM di Dinas Kebudayaan DIY
2.
Pembentukan Panitia
3.
Pembahasan persiapan yang dibutuhkan
|
3
|
Pengajuan
Ijin WKM ke Dinas DIKPORA Kab. Sleman
|
Jumat,
28 Oktober 2016
|
13.00
|
Ijin
diterbitkan oleh Dinas DIKPORA Kab. Sleman tertanggal ......................dengan
No. ..........................
|
4
|
Persiapan,
pembekalan, dan doa
|
Selasa,
29 November 2016
|
07.00-08.30
|
Pembekalan
dan doa oleh ....................
|
5
|
Berangkat
|
08.30
|
Peserta WKM
berangkat dengan menggunakan tiga bus Dinas Kebudayaan DIY
|
|
6
|
Kunjungan ke
Museum Sejarah Purbakala Pleret
|
19.30-11.00
|
Kunjungan
dipandu oleh Pemandu Dinas Kebudayaan DIY dan Museum Sejarah Purbakala Pleret
|
|
7
|
ISOMA
|
11.30-12.20
|
||
8
|
Kunjungan ke
Perpustakaan Grahatama Pustaka
|
12.20-14.30
|
Kunjungan
dipandu oleh Pemandu Dinas Kebudayaan DIY dan Grahatama Pustaka
|
|
9
|
Pulang
|
14.30
|
Sampai di
sekolah pukul 15.00 WIB
|
|
10
|
Rapat
evaluasi WKM di sekolah
|
Rabu,
30 November 2016
|
10.00-selesai
|
1. Evaluasi
pelaksanaan WKM
2.
Pembubaran panitia Panitia
3.
Penyusunan laporan pertanggungjawaban WKM untuk dilaporkan ke Dinas
Kebudayaan DIY
|
MUSEUM YANG
DIKUNJUNGI
A. Museum
Sejarah Purbakala Pleret
Sesuai jadwal kami berkunjung ke museum sejarah Purbakala
Pleret pada pukul 09.30-11.00 WIB. Rombongan WKM SD ............................ tiba
pukul 09.40. Rombongan berkumpul di gazebo untuk berdoa bersama dengan di Pandu
oleh Bapak Santo. Seusai berdoa dan ucapan selamat datang, bapak santo
menjelaskan tentang profil museum. Peserta WKM juga diberi kuis berbahasa Jawa
oleh pemandu. Siswa diajak menyaksikan profil museum, dan film tentang sejarah
kerajaan mataram Islam. Seusai menyaksikan film, para siswa melakukan observasi
koleksi museum.
Menurut keterangan yang kami dapatkan, museum Sejarah
Purbakala Pleret didirikan pada tahun 2004. Museum ini seluas sekitar
2.500 m2. Museum dikelola olah Dinas Kebudayaan Provinsi DIY.
Museum Sejarah Purbakala Pleret berada di Dusun Kedaton,
Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Museum ini menyimpan
benda-benda yang terkait dengan berbagai peristiwa sejarah yang pernah ada di
Pleret. Kecamatan Pleret merupakan salah satu daerah di Kabupaten Bantul yang
mempunyai peran historis tinggi karena pernah menjadi tempat berdirinya Keraton
Kerto dan Keraton Pleret. Keberadaan tempat-tempat tersebut kini sudah tidak
dapat dilihat lagi, namun sebagian sisa bangunan masih terpendam di dalam
tanah. Beberapa komponen bangunan yang telah rusak tersebut, saat ini akhirnya
tersebar di beberapa wilayah di sekitar bangunan tempat museum berdiri.
Keberadaan Sumur Gumuling menjadi simbol adanya suatu
peradaban yang pernah berkembang di tempat itu karena adanya sumur tersebut
menandakan lokasi bekas berdirinya Keraton Pleret. Sumur tersebut berada di
dalam area bangunan museum. Dulunya sumur ini sudah tidak terawat dan
terbengkalai, namun sekarang sumur ini sudah dipugar dan masih berfungsi dengan
baik. Berbagai penemuan yang berkaitan
dengan keberadaan Keraton Pleret adalah ditemukannya berbagai macam batuan dan
sisa-sisa bangunan keraton di sekitar tempat didirikannya musem. Contoh benda
peninggalan Keraton Pleret yaitu umpak (batuan andesit yang dipakai sebagai
landasan tiang); berbagai jenis arca bercorak Hindu; antefik; berbagai benda
logam, seperti talam, entong, uang logam china dan berbagai peralatan rumah
tangga berusia ratusan tahun yang sempat terpendam dan kini menjadi koleksi
Museum Purbakala Pleret.
Museum Purbakala Pleret dibangun dengan tujuan melestarikan
benda benda cagar budaya pada kawasan cagar budaya khususnya situs Sumur
Gumuling, Masjid Kauman, situs Kedaton, Kerto, Keputren, dll. Sehingga fungsi
museum ini yakni untuk menyimpan, merawat dan memajang benda cagar budaya dari
kawasan Cagar Budaya Pleret dan situs-situs lain di Bantul. Maksud dari
pelestarian benda-benda cagar budaya tersebut antara lain untuk meneliti data
tentang sejarah kerajaan mataram Islam yang didirikan pertama di Kota Gede
kemudian pindah ke Kerto lalu ke Pleret dan terakhir di Kartasura sebelum
menjadi Keraton Sukarta dan Yogyakarta.
Gedung sebelah barat menyimpan koleksi-koleksi benda cagar budaya yang
sudah teridentifikasi. 71 koleksi yang ada berasal dari Badan Pelestarian Cagar
Budaya (BPCB) DIY sedang ratusan koleksi lainnya dari hasil pengumpulan oleh
Dinas Kepudayaan DIY- Ke 81 benda koleksi cagar budaya yang ada terdiri dari :
mata uang cina, genda pendeta, talam, fragmen cepuk, beliung, bokor, batu
dan batu pipih, entong, arca Ganesha , arca Agastya, pipisan, gandik, dll.
Selain berfungsi untuk kantor, bangunan sisi tengah museum
digunakan untuk menyimpan benda-benda cagar budaya yang telah ditemukan, tetapi
masih dalam tahap identifikasi. Nantinya sebagian bangunan ini, juga digunakan
untuk menyimpan dan memajang benda koleksi cagar budaya yang sudah
teridentifikasi. Proses pendataan dan pengumpulan benda-benda cagar budaya yang
masih tersebar di kawasan cagar budaya kelas C ini, terus dilakukan.
Selain koleksi benda-benda cagar budaya, museum ini juga
memamerkan peta prakiraan lokasi keraton Mataram Pleret, silsilah raja-raja
Mataram dan masa pemerintahannya serta foto-foto terkini dan sekelumit sejarah
tentang situs-situs tersebut yang berada dalam kawasan cagar budaya pleret. Pukul
11.00 para siswa berkumpul di gazebo dan bersiap berangkat ke objek berikutnya,
yaitu perpustakaan Grahatama Pustaka.
B. Grahatama
Pustaka
Seusai berkunjung ke Museum sejarah Purbakala Pleret, kami
melanjutkan perjalanan selama kurang lebih 30 menit menuju perpustakaan
Grahatama Pustaka. Kami sampai di lokasi pada pukul 11.30. Sesuai jadwal, kami
berkunjung ke museum perpustakaan Grahatama Pustaka pada pukul 12.20-14.30 WIB.
Sebelum masuk ke perpustakaan Grahatama Pustaka, rombongan melakukan kegiatan
isoma. Rombongan makan siang di gazebo-gazebo seputar Grahatama Pustaka. Seusai
menikmati makan siang, para peserta dan pemandu melaksakan ibadah sholat Dhuzur
di mushola yang ada di dalam Grahatama Pustaka.
Pada pukul 12.20 seusai istirahat dan sholat, rombongan peserta
WKM SD ........................... di lobi utama Grahatama Pustaka dengan
dipandu oleh petugas dari Grahatama Pustaka. Para peserta dijelaskan tentang
profil Grahatama Pustaka dan diajak berkeliling untuk observasi ruang-ruang dan
fasilitas yang ada di Grahatama Pustaka, seperti ruang audiovisual, ruang koleksi, ruang anak, ruang
musik, dsb.
Menurut keterangan yang kami dapatkan, Perpustakaan Grahatama Pustaka merupakan perpustakaan terbesar se-Asia
Tenggara. Grahatama Pustaka diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X.
Nama Grahatama Pustaka mengandung arti tempat menyimpan swaka. Karena di
Perpustakaan ini terdapat berbagai koleksi buku yang masih baru hingga buku
langka yang sudah dicetak lagi, baik dalam bentuk buku maupun digital.
Gedung perpustakaan dirancang untuk mengakomodir fungsi
perpustakaan sebagai institusi yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi bagi masyarakat luas. Gedung tersebut
dibangun dengan empat menara menjulang yang mengandung makna empat kesempurnaan
orang Jawa, yaitu Prakoso, Wulung, Wangi, dan Agung. Perpustakaan itu
diharapkan mampu menjadi pintu gerbang bagi manusia dalam mencapai derajat
tertinggi melalui pengetahuan yang terkandung dalam berbagai koleksi
perpustakaan itu.
Perpustakaan Grahatama Pustaka berdiri di atas lahan
seluas 2,4 hektare. Perpustakaan ini memiliki tiga kantong
parkir outdoor dan satu tempat parkir basement, sehingga
pengunjung tidak perlu kebingungan untuk tidak kebagian lahan parkir.
Perpustakaan Grahatama Pustaka memiliki kurang lebih 7.500
judul yang merupakan koleksi langka berupa naskah kuno dan stablats. Namun,
koleksi langka tersebut hanya bisa dibaca di tempat, dan untuk sejumlah naskah
kuno yang telah rapuh hingga kini terus dilakukan upaya alih media menjadi
bentuk digital sehingga tetap bisa diakses. Perpustakaan juga memiliki koleksi buku
sebanyak 180.000 judul. Sementara itu perpustakaan mampu menampung sebanyak
2.000 pengunjung. Koleksi perpustakaan sekitar 400.000 buku cetak dan 350.000 e-book
Perpustakaan Grahatama Pustaka diharapkan menjadi
tempat belajar yang menyenangkan, karena didukung dengan berbagai fasilitas
seperti ruang belajar, ruang audio visual, ruang digital, ruang bermain, ruang
dongeng, ruang koleksi anak, dan ruang musik serta bioskop 6 Dimensi. Keberadaan
bioskop 6 Dimensi menjadi salah satu fasilitas unggulan yang saat ini masih
langka dimiliki oleh lembaga perpustakaan di tempat lain. Di samping itu dilengkapi
fasilitas kafetaria. Perpustakaan yang terbuka untuk umum ini, selain
menyediakan fasilitas peminjaman juga dilengkapi dengan akses free wifi bagi
para pengunjungnya.
Grahatama Pustaka merupakan perpustakaan umum, sehingga
masyarakat umum bisa mengaksesnya dengan gratis, mulai dari anak-anak usia
balita sampai orangtua. Gedung perpustakaan itu juga dibangun dengan
menyediakan fasilitas akses bagi para penyandang disabilitas. Fasilitas
tersebut berupa sejumlah komputer bersuara bagi tuna netra, di samping beberapa
koleksi buku braille yang sudah bisa diakses. Jumlah koleksi dalam bentuk buku
cetak sekitar 400 ribu buah dan buku digital 350 ribu, tetapi belum bisa
diunggah karena sedang dalam proses untuk dibuat chip digital.
Di samping pelajar, masyarakat umum juga bisa menggunakan
fasilitas perpustakaan daerah, misalnya menyaksikan film dokumenter, dan
film tentang pendidikan.
Pengunjung Grahatama Pustaka akan dilayani dengan
jadwal buka pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 22.00 WIB. Bagi pelajar dan
mahasiswa cukup dengan menunjukkan kartu tanda pelajar atau kartu tanda
mahasiswa untuk mendapatkan kartu perpustakaan.
Seusai berkeliling untuk observasi berbagai ruang dan
fasilitas yang ada, para peserta WKM dari SD ............................... menikmati
tayangan bioskop 6D. Para peserta secara berkelompok dan bergiliran antre untuk
menonton film 6D yang merupakan pengalaman pertama mereka. Pada pukul 14.30,
peserta WKM berpamitan untuk kembali ke sekolah.
HASIL WAJIB KUNJUNG MUSEUM
A. Hasil
Kunjungan Museum Sejarah Purbakala Pleret
Beberapa hasil kunjungan yang diperoleh siswa dalam
kegiatan WKM adalah sebagai berikut.
1.
Siswa
memahami tujuan dibangunnya museum Sejarah Purbakala Pleret.
2.
Siswa
mengetahui sejarah berdirinya Keraton Mataram di Pleret.
3.
Siswa
mengetahui berbagai koleksi yang ada di museum.
4.
Siswa
senang berkunjung ke museum Sejarah Purbakala Pleret.
5.
Siswa
termotivasi untuk berkunjung ke musuem lagi dalam kesempatan yang lain.
B. Hasil
Kunjungan Perpustakaan Grahatama Pustaka
Beberapa hasil kunjungan yang diperoleh siswa dalam
kegiatan WKM adalah sebagai berikut.
1.
Siswa
memahami tujuan dibangunnya perpustakaan Grahatama Pustaka.
2.
Siswa
mengetahui berbagai fasilitas yang ada di perpustakaan Grahatama Pustaka.
3.
Siswa
memperoleh pengalaman menonton bioskop 6 dimensi.
4.
Siswa
senang dan termotivasi untuk meluangkan waktu berkunjung ke perpustakaan
Grahatama Pustaka guna menambah ilmu pengetahuan pada kesempatan yang lain.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan
Wajib Kunjung Museum merupakan kegiatan pembelajaran di luar kelas yang sangat menyenangkan
dan edukatif. Melalui kegiatan ini peserta didik SD .................................
terlihat antusias dan merasa lebih nyaman serta bersemangat, sehingga mereka
lebih mudah memahami pengetahuan sejarah yang ditersaji dalam WKM. Kegiatan ini
juga mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan logis pada hal-hal
yang mereka amati. Melalui WKM siswa merasa senang lebih mengenal sejarah
Museum Perbakala Pleret dan Perpustakaan Grahatama Pustaka serta terhindar dari
rasa jenuh belajar di sekolah.
B. Saran
Sebaiknya
kerjasama kegiatan Wajib Kunjung Museum antara SD ................................... dan Dinas
Kebudayaan dapat terjalin kembali tahun
depan untuk memberikan kesempatan WKM bagi peserta didik yang belum mengikuti.
No comments:
Post a Comment